(sumber gambar: google) |
"Udah jam 5 aja." Ujar seorang pria yang sendirian, di dalam sebuah bangunan sepi.
Orang berkata kalau kita enjoy dengan sesuatu yang kita lakukan maka waktu tak akan terasa. Ia bergegas pergi ke kamar mandi untuk buang air lalu segera kembali duduk menatap 3 monitor komputer di kantor. Ya, dia bekerja di hari minggu. Hari dimana kebanyakan orang seusianya berbaring di tempat tidur sembari scrolling Instagram sampai di layar smartphone-nya menampilkan "you all caught up."
Satu layar di kiri menampilkan tab surel, layar di tengah ia gunakan untuk membukan spreadsheet dan Jira sembari sesekali ia gunakan untuk menghibur dirinya dengan Youtube, dan layar di kanan menampilkan Zendesk.
Sesekali ia membuka smartphone-nya untuk membuka aplikasi media sosial atau sekedar bermain gim. Jempolnya menempel pada layar benda pintar tersebut lalu bergerak secara perlahan dari atas ke bawah memantau update dari "teman-temannya". Tak ada 1 menit ia segera menutup aplikasi tersebut dan duduk diam memperhatikan 3 monitor di depannya.
Ia melihat layarnya di kiri. Surelnya memperlihatkan hal yang sama sejak 10 jam yang lalu.
"Repetitive." sautnya saat melihat surel yang sama berulang kali.
Beranjak melihat di samping kanannya dan sama.
Beralih ke tengah, ia mencoba mengerjakan apa yang bisa dikerjakan.
Selesai.
Ia membuka browser baru lalu beranjak membuka Youtube.
Semua video yang direkomendasikan sudah ia tonton dan beberapa tidak menarik perhatiannya.
Secara refleks ia membuka mulutnya untuk menguap dan tangan kanannya segera menutup mulut tersebut. Terdapat sedikit air mata di mata kirinya.
Layaknya orang modern pada zaman sekarang ia pun membuka smartphone-nya lagi. Kali ini ia membuka aplikasi pesan instan karena terdapat pesan yang belum ia baca. Pesan tersebut dari grup suatu organisasi yang ia ikuti semasa kuliah.
"Safari.."
Setelah membaca pesan tersebut, ia meletakkan smartphone-nya lalu melamun.
"I was there." Ujarnya dalam hati.
Kilatan masa lalu menyambar otaknya. Ia mengingat dulu pernah melakukan ini, pernah melakukan itu, pernah membuat ini, pernah membuat itu, dan seterusnya.
Ia membuka akun Instagramnya untuk melihat beberapa foto semasa kuliahnya.
Jinga di sore hari menyilaukan matanya yang menghadap barat. Ia kembali ke dunia nyata. Ia menutup matanya. Mulutnya tersenyum kecil. Saat ia membuka matanya, dadanya terasa hangat.
"I am here now."
-Mantan petualang
0 Komen:
Posting Komentar
Komennya yang bermutu ya :D