What’s one thing that most people
can’t eat but need it in their lives? Oxygen? Yep, but I’m talking about money.
Siapa sih orang yang ga butuh duit? Orang mati iya, tapi bagi manusia yang
sedang bernafas mereka akan butuh uang. Semenjak ditemukan uang pada (tahun) benda ini punya banyak nama.
Duit, pitih, dollar, dokat, green stuff, root of all evil, etc. Tapi bagiku
uang ya uang. Ga pernah kepikiran sebelumnya kenapa mikirin uang karena keluargaku
berasal dari kalangan yang berkecukupan, tidak lebih namun cukup. Tapi
seberkecukupan apa hidupmu pasti akan tetap berpikir tentang uang. Ibaratnya
orang miskin akan berpikir mati-matian agar dapat uang entah dari mana untuk
makan , sedangkan orang kaya akan memutarbalikkan otaknya untuk menjaga agar ia
tetap memiliki banyak uang bagaimanapun caranya. Sejak kecil aku jarang
memikirkan tentang uang. Mungkin hanya sesekali saat aku ingin membeli sesuatu,
karena aku jarang meminta orang tua maka aku akan berusaha mengumpulkan uang
jajanku untuk membelinya. Namun sekarang
jujur aku sedang galau memikirkan tentang uang.
Kegalauanku mulai saat aku baru
menyalakan handphoneku yang mati karena saat itu chargernya rusak. Setelah aku
membeli charger baru aku mencharge handphoneku lalu menunggunya sampai penuh.
Setelah penuh handphonenya kunyalakan dan aku langsung kebanjiran notifikasi
dari beberapa aplikasi media sosialku. Setelah aku mengeceknya satu persatu
lantas aku membuka BBM atau BlackBerry Messenger. Ternyata aku mendapat sebuah
broadcast dari Mamaku yang mengatakan bahwa mobil Mazda 2 tahun 2011nya akan ia
jual. Aku kaget dan langsung mengchat Mamaku. Ia mengatakan bahwa mobilnya akan
benar benar dijual karena mamaku sudah tidak kuat lagi membayar cicilannya. Cicilan
sebesar 3 juta per bulan itu ternyata sudah menunggak selama 3 bulan karena
mamaku sudah tidak punya uang lagi. Mamaku menambahkan bahwa Papaku pun tidak
bisa membantu mamaku membayarnya. Disaat itu juga aku kepikiran memakai uang
simpananku untuk membantu mamaku namun uangku tentunya tidak cukup untuk
membayar cicilan selama 3 bulan. Mobil Mazda putih yang merupakan hadiah ulang
tahun dari adikku untuk Mamaku ini merupakan mobil kesayangannya. Setiap hari
Mamaku pergi dengan mobil itu, baik dulu saat adikku masih aktif di dunia
entertainment sampai sekarang berganti Mamaku yang aktif disana.
Tanpa pikir panjang aku langsung membuka
Twitter untuk mengecek lowongan pekerjaan di Yogya. Kemampuanku memang tidak seberapa, aku
hanyalah seorang mahasiswa Sastra Inggris tingkat akhir yang mempunyai
kemampuan bahasa Inggris yang tidak begitu jelek. Aku mencari pekerjaan paruh
waktu yang mampu aku lakukan sembari kuliah dan tentunya sesuai dengan
kemampuan yang aku miliki. Mungkin bayarannya ga seberapa namun yang penting
aku harus melakukan sesuatu untuk Mamaku. Maka aku memutuskan untuk mencari
lowongan sebagai tentor atau pengajar anak sekolah. Tetapi postingan iklan
lowongan pekerjaan tentor di internet sudah lama berlalu. “Pasti sudah dapat
orang”. Pikirku. Setelah itu aku memilih untuk mencari jenis pekerjaan lain.
Aku melihat ada pekerjaan menjaga stand makanan, aku sms CP yang di iklannya
namun saat ini belum dibalas juga. Iklan tersebut sudah berumur 3 hari, tapi
sudah direspon oleh banyak orang “Gila.” Pikirku. Selanjutnya aku terpikir
untuk melamar sebagai pengendara taksi motor online yang terkenal di
Yogyakarta, namun saat aku melihat jam kantornya di internet pada hari Sabtu
dan Minggu kantornya tutup. Lantas aku mencari apa saja yang harus dipersiapkan
untuk melamar sebagai pengendaranya lalu aku akan mendatangi kantornya besok
Senin. Lalu ide lain muncul dari benakku. “Kenapa ga buat servis komputer
sendiri?” pikirku. Aku yang dulu lulusan SMK Teknik Informatika 7 tahun lalu
ini mengerti troubleshooting computer, ya
kurang lebihnya lah. Aku ahli dalam mengservis softwarenya komputer,
karena dulu jurusanku Rekayasa Perangkat Lunak. Saat itu aku sedang berbelanja
di minimarket kampus, lalu aku membeli double-tape untuk nantinya aku
menempelkan iklan servis komputerku di fakultas-fakultas dan tempat umum
sekitar kampusku. “Yang penting Senin aku datengin kantor ****** dulu terus
tanya-tanya, habis itu aku desain iklan servis komputerku lalu aku sebar.”
Pikirku.
Besok akan menjadi hari yang
baru. Aku harus menyeimbangkan waktuku untuk kuliah, kegiatan kampus, bekerja,
berpacaran, dan sendiri. Ya, besok harus berbeda dari kemarin. Karena waktu
adalah uang.
Pencari Pekerjaan
0 Komen:
Posting Komentar
Komennya yang bermutu ya :D